PARIMO, Rajawalipost.com – Warga Desa Silutung Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong dihebohkan adanya kejadian tindak kejahatan pencabulan terhadap gadis cacat berat hingga hamil.
Sebut saja bunga (19 thn) gadis cacat tidak dapat berjalan sejak lahir,kesehariannya hanya dirumah saja,tidak jarang korban bermain-main disungai karena sungai itu hanya berada kurang lebih 10 meter tepat di belakang pondok rumahnya. bunga hanya bisa menggunakan tangannya untuk mendorong tubuhnya bergerak berpindah tempat tanpa teman karena selain cacat fisik bunga juga kurang bisa berbicara normal.
Orang tua korban kesehariannya bekerja sebagai pekebun coklat (kakao) kerap meninggalkan korban sendiri dirumah,karena saudara korban lainnya sudah berkeluarga dan tinggal di rumah sendiri.
Saat kedua orang tuanya pergi ke kebun
diduga kesempatan inilah dimanfaatkan oleh pelaku melakukan aksi amoralnya.
Kejadian ini menjadi topik pembicaraan hangat di Desa itu dan memicu kemarahan warga.
“Kepada aparat penegak hukum tolong pelakunya secepatnya ditangkap,ini tidak boleh dibiarkan berlarut larut,nanti pelakunya lari,perbuatan ini sangat tidak manusiawi,tidak bermoral,sehingga pelakunya harus dihukum seberat-beratnya bila perlu dihukum mati”.pinta seorang warga minta namanya dirahasiakan.
Kapolsek Tinombo Selatan
IPDA. I Gede pasek wikaya dihubungi via telpon membenarkan kejadian tersebut dan sudah menerima laporan dari keluarga korban.”Benar ada kejadian itu,Seterimanya laporan dari keluarga
korban,saya bersama anggota langsung turun lapangan guna olah Tempat Kejadian Perkara (TKP),hari ini (2/5) kami sedang memeriksa korban didampingi kakaknya,untuk selanjutnya bapak silahkan hubungi Kanit Reskrim pak Anjas usai memeriksa sebab Anjas yang menangani kasus ini”. Tuturnya.
Kanit Reskrim Anjas saat di konfirmasi via telpon sesuai petunjuk,belum dapat memberikan informasi terkait siapa pelaku atau inisial pelaku pencabulan gadis cacat tersebut,oleh karena kondisi korban masih trauma dan belum stabil.
“Kami belum dapat memeriksa korban secara intensif sebab korban masih dalam kondisi trauma atas musibah ini,sehingga saya juga belum dapat memberi informasi,kita sama bersabar dulu menunggu korban agak tenang beberapa waktu ini,sekaligus yang punya kewenangan untuk menjelas
kan hal ini adalah pimpinan
saya”.Tutupnya. (REVOL-RI)