PALU,Rajawalipost.com – Pesatnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah berdampak pada cukup tingginya tingkat mobilitas kunjungan tamu dari wilayah lain.Daya tarik untuk pengembangan investasi baru ataupun kepentingan lainnya menyebabkan intensitas kedatangan mereka semakin berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Kunjungan tidak hanya berasal dari kalangan domestik, namun juga berasal dari mancanegara. Guna menunjang informasi pemanfaatan sarana akomodasi, maka digunakan pendekatan melalui beberapa indikator antara lain tingkat penghunian kamar, tingkat penghunian tempat tidur, dan rata-rata lama tamu menginap baik pada hotel berbintang maupun non bintang (melati).
Hal ini di kemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng Ir. Faizal Anwar, MT didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi Moh. Wahyu Yulianto, SSi, M.Si saat menjelaskan Perkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi kepada sejumlah jurnalis di aula kantornya, Senin (2/10/2017).
Sementaran itu Mohammad Wahyu lebih jauh menjelaskan Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang selama Agustus 2017 sebanyak 14.295 orang terdiri atas 14.018 orang tamu domestik dan 277 orang tamu asing. Hal ini menunjukkan bahwa tamu domestik yang menginap masih mendominasi sebesar 98,06 persen dan hanya sebesar 1,94 persen merupakan tamu asing. Dibandingkan Juli 2017, jumlah tamu asing yang menginap di hotel bintang mengalami peningkatan sebesar 67,88 persen, sementara itu jumlah tamu domestik mengalami penurunan sebesar 11,36 persen. Dibandingkan periode yang sama tahun 2016, terjadi peningkatan jumlah tamu pada hotel bintang selama Januari-Agustus 2017 sebesar 17,93 persen.
Dilihat dari asal tamu, terjadi peningkatan pada jumlah domestik yang menginap sebesar 18,73 persen, sementara itu jumlah tamu asing mengalami penurunan sebesar 22,49 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) merupakan perbandingan antara malam kamar terjual dengan malam kamar tersedia selama periode waktu tertentu. TPK selama Agustus 2017 sebesar 38,90 persen atau naik 0,46 persen poin dibandingkan Juli 2017 yang sebesar 38,44 persen.
TPK hotel bintang dan melati masing-masing tercatat 62,41 persen atau naik 0,94 persen poin dan 37,04 persen atau naik 0,42 persen poin. Dibandingkan periode yang sama tahun 2016, TPK hotel mengalami peningkatan sebesar 7,51 persen poin menjadi 36,76 persen pada Januari-Agustus 2017. Berdasarkan klasifikasi hotel, terjadi penurunan pada hotel bintang sebesar 2,03 persen poin, sementara itu pada hotel melati mengalami peningkatan sebesar 7,42 persen poin.
Tingkat Penghunian Tempat Tidur(TPTT) menunjukkan perbandingan antara malam tempat tidur terjual dengan malam tempat tidur tersedia selama periode waktu tertentu.
TPTT selama Agustus 2017 sebesar 41,72 persen atau turun 2,70 persen poin dibandingkan Juli 2017. TPTT hotel bintang tercatat 69,68 persen atau turun sebesar 2,68 persen poin dan pada hotel melati tercatat 39,50 persen atau turun sebesar 2,70 persen poin.
Dibandingkan periode yang sama tahun 2016, terjadi peningkatan TPTT sebesar 13,11 persen poin menjadi 44,50 persen pada Januari-Agustus 2017. Dilihat dari klasifikasi hotel, terjadi peningkatan pada hotel bintang dan melati masing-masing sebesar 5,57 persen poin dan 12,72 persen poin.
Rata-rata Lama Tamu Menginap (RLTM) mengindikasikan berapa lama rata-rata tamu yang datang dan menginap di suatu hotel selama periode waktu tertentu. Selama Agustus 2017, RLTM tercatat 1,99 hari atau naik 0,14 hari dibandingkan Juli 2017. Dibandingkan periode yang sama tahun 2016, RLTM mengalami peningkatan sebesar 0,46 hari pada Januari-Agustus 2017. Dilihat dari klasifikasi hotel, RLTM pada hotel bintang mengalami penurunan sebesar 0,02 hari, sementara pada hotel melati mengalami peningkatan sebesar 0,48 hari. (Revol-RI)