PALU,Rajawalipost.com – Wanita berinisial DR seorang karyawan swasta dan pria berinisial NS pegawai BUMN kepergok warga sedang berdua dalam kamar rumah NS di Perum Taman Ria Estate Silae Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi beberapa waktu lalu, membantah di sebut pasangan selingkuh,saat dikonfirmasi disalah satu warung kopi di Kota Palu. Senin(25/12/2017)
Peristiwa sempat gemparkan dunia maya itu menurut pengakuan DR dan NS, hubungan mereka tidak lebih dari teman dan hanya hubungan kerja,saat warga datangpun mereka sedang ngobrol dan tidak melakukan apa-apa,hanya saja saat DR hendak pamitan kepada NS yang sedang berada dalam kamar, tiba-tiba warga bersama aparat kelurahan langsung menyergap dan sudah berdiri didepan pintu kamar NS yang saat itu pintu depan dan pintu kamar tidak ditutup.
“Saya datang kerumahnya NS malam itu sekitar jam 9 lewat mengantarkan berkas,kami ngobrol di ruang tamu sampai sekitar jam 10 lewat,lalu kemudian NS masuk ke kamarnya dan saya mendengar samar-samar di luar seperti banyak suara orang”. Tutur DR.
Lanjut DR,saat saya tunggu NS agak lama di dalam kamarnya dan saya panggil dia tidak menjawab, saya temui dia dikamarnya menyampaikan apa yang saya dengar, sekaligus pamit mau pulang dan meminta NS untuk antarkan saya ke mobil,karena saya takut”. Jelasnya.
Atas kejadian tersebut DR dan NS dikenakan givu Nu Ada atau sanksi adat yakni Nosuaki Kamara Salakana atau Memasuki Kamar Pria yang bukan muhrim berdasarkan Berita Acara No:17/LDA/XI-2017,dengan denda masing-masing membayar sukadana (Mahar) sebesar 99 Reyal atau Rp.3.633.000, keduanya NI LABU atau direndam di air laut pembersihan To salah (Orang yang bersalah) ,dan NI PALI atau diusir dari kampung.
Disinggung soal reaksi pimpinan tempat DR bekerja,Seperti di beritakan dibeberapa media online dan cetak sebelumnya menyebutkan bahwa DR merupakan pegawai Taspen (Tabungan dan Asuransi Pensiun),hal ini juga dibantah oleh DR,sebab diakuinya bahwa dirinya bukan pegawai Taspen namun mitra atau pihak ketiga dari PT.Taspen.
“Maaf Pak,saya bukan pegawai Taspen saya hanya karyawan swasta biasa”. Singkatnya. (Revol-RI)