PALU,Rajawalipost.Com – Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola terus melakukan langkah strategis percepatan pemulihan dampak bencana di Sulteng.
Pemulihan akan dilakukan antara lain pemberian dana stimulan dan pemberian dana santunan untuk ahli waris korban meninggal dunia.
Adapun pembangunan Huntap atau relokasi masyarakat yang rumahnya lenyap dan hancur akibat likuifaksi dan tsunami,akan dilakukan percepatan rehabilitasi dan rekontruksi. Untuk percepatan realisasi dana stimulan dan santunan,Gubernur Sudah menyampaikan surat kepada BNPB RI dan Kementrian Sosial terkait percepatan pelaksanaan realisasinya,dana yang diusulkan sebesar Rp. 2,6 triliun. Untuk percepatan pembangunan hunian tetap,Gubernur juga sudah menetapkan SK tentang Penetapan lokasi tanah relokasi pemulihan akibat bencana untuk Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Untuk mempercepat realisasi pembangunan Huntab , Gubernur Juga telah memintah kepada Kementrian RI terkait agar secepatnya mengambil langkah strategis untuk percepatan pembangunan hunian tetap tersebut. Saat ini melalui Satgas PUPR pembangunan huntab sudah pada tahap pembuatan master pland dan diharapkan pada pertengahan tahun 2019 sudah dimulai pembangunan Huntab.
Sekda provinsi Moh. Hidayat Lamakarate selaku Ketua Percepatan Pemulihan Dampak Bencana Sulawesi Tengah dan Selaku Ketua Pusdatina, menyampaikan melalui press rilisnya,rabu(16/1/19). Bahwa lokasi huntab ditetapkan sesuai usulan Pemerintah Kota Palu, Kabupaten Sigi,bahwa lokasi Huntab di Kota Palu ditetapkan di Duyu, Tondo dan Talise dan untuk Kabupaten Sigi ditetapkan di Pombewe dan Oloboju dan lokasi tersebut sudah dilakukan kajian melalui Kementrian teknis dan Jaica dan layak dibangun Hunian masyarakat karena tidak ada potensi Likuifaksi,tsunami dan jauh dari patahan Jalur sesar Palu Koro.
Untuk percepatan rehabilitasi dan rekontruksi saat ini pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah telah merampungkan rencana aksi pelaksanaan rehabilitasi dan rekontruksi untuk pembangunan kembali Fasum dan Fasos, rencana aksi yang akan ditetapkan harus didasarkan dari rencana aksi Kota Palu, Kabupaten sigi , Donggala dan Parigi Moutong. Setelah rencana aksi tersebut sudah selesai disusun selanjutnya akan diteruskan kepada Pemerintah Pusat untuk persetujuan alokasi anggaran pelaksanaan kegiatannya.
Diharapkan masyarakat harus bersabar,yang pasti Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah terus berupaya agar percepatan pemulihan kondisi masyarakat dapat segera terwujud. (MM/Humas)