PALU,Rajawalipost.Com – Seluruh pegawai Kejati Sulteng berhamburan keluar dari ruang kerja menyelamatkan diri mengikuti rambu evakuasi saat sirene emergency bencana gempa berbunyi. Selasa (20/8/2019).
Menariknya,tangis anak kecil serta suara teriakan “gempa” membuat suasana makin gaduh,yang berakhir gelak tawa saat sampai di titik kumpul simulasi bencana gempa dan tsunami.
Seringnya terjadi bencana gempa dibeberapa daerah setelah gempa dan tsunami di Palu tahun lalu,menginspirasi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulteng M. Rum bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di kantor Kejati. Hal ini disampaikan Asisten Intelijen Kejati Sulteng Darmukit diruang kerjanya.
Wakajati Sapta Subrata didampingi Asintel Aswas Aspidsus dan Asbin mengingatkan,jika terjadi bencana gempa,warga diharapkan mampu mengendalikan kepanikan agar bisa berfikir realistis.
“Berusaha meredam kepanikan,tenangkan pikiran agar bisa mengambil tindakan dan keputusan terbaik dalam rangka menyelamatkan diri sendiri dan orang lain yang ada disekitar kita,”pesan Sapta Subrata dilokasi titik kumpul kegiatan simulasi.
Kegiatan berlangsung pukul 8:30 wib sampai pukul 10:00 wib tersebut juga melakukan simulasi penyelamatan korban gempa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
(Revol)