PALU,Rajawalipost.com – Lomba cerdas cermat Museum tingkat Nasional dilaksanakan di jakarta,tiga remaja asal Kota Palu mengukir prestasi gemilang mengharumkan nama Sulteng.
Puncak dari Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) digelar di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, bertepatan dengan Pekan Kebudayaan Nasional pada tanggal 9 hingga 13 Oktober 2019.
Materi perlombaan adalah sejarah kebudayaan Indonesia, sejarah perjuangan bangsa, serta wawasan permuseuman.
Lomba Cerdas Cermat Museum sudah dilaksanakan sejak 2015, dua tahun berturut-turut 2017 dan 2018 juara pertama di rebut oleh Provinsi Jawa Tengah.
Selain untuk menguji wawasan pelajar akan kebudayaan dan permuseuman, lomba ini juga ditujukan guna menciptakan persaudaraan antar generasi muda Indonesia dari berbagai daerah, untuk mengokohkan persatuan bangsa.
Moh.Qiberlee Ramaputra Syafiq Velasepta Rostagama peserta cerdas cermat bersama kedua rekannya Muh.Yusuf Zaky dan Arya Syahputra Partang delegasi SMP AL Azhar Mandiri Palu mewakili SMP se-Sulteng harus puas di posisi kedua setelah kalah di final berhadapan dengan juara bertahan dari Jawa Tengah meraih juara satu dan Kalimantan Barat raih juara tiga.
Atas prestasi diraih Qiber panggilan Moh. Qiberlee Ramaputra Syafiq Velasepta Rostagama dan kedua rekannya,Direksi PT. CNE (Mall Tatura) Mohammad Sandiri La’anto memberikan respon positif dan motifasi.
“Selamat atas prestasinya, Tetaplah jadi pribadi yang rendah hati,teruslah belajar akan kebudayaan Indonesia karena kalianlah yang nantinya akan meneruskan kelestarian budaya Indonesia,”pesan Memet sapaan akrab Direksi PT. CNE. Sore tadi disalah satu warkop dikota Palu. Sabtu (23/11).
Ir.Tamjid Bakie Ketua Lembaga Aliansi Indonesia Sulawesi Tengah mengaku bangga atas perolehan di capai putra bungsunya,namun apalah artinya jika kebanggaan tersebut hanya di rasakan keluarga,sekolah dan sebagian kecil masyarakat kota Palu. Dia berharap kebanggaan ini juga dirasakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam bentuk perhatian khusus,serta tindakan nyata.
“selaku orang tua secara pribadi saya bangga,namun di sisi lain juga sedikit kecewa karena di daerah lain bagi putra-putri daerah berprestasi mereka itu mendapat perhatian dan apresiasi dari pemerintahnya,”ungkapnya.
Menurutnya,sambutan pemerintah bagi putra-putri daerah pengukir prestasi yang mengharumkan nama daerah, seyogyanya mendapat apresiasi seperti halnya daerah lain,bukan di acuhkan.
“ya minimal diundang lah ke kantor,hari ini mereka butuh spirit,butuh energi dan itu sangat berpengaruh pada jiwa anak,agar terwujud generasi emas di tahun-tahun yang akan datang,”harapnya. [Revol]