Kapolda Sulteng Irjen Pol. Syafril Nursal turut didampingi, Kabid Humas Polda Kombes.Pol Didik Supranoto dan Kapolres Palu AKBP Moch. Sholeh saat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Jumat (20/3) Foto: Ist

Satgas Ops Tinombala Buru 16 DPO Poso

 

PALU,Rajawalipost.com – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala Sulawesi Tengah kini memburu 16 Daftar Pencarian Orang (DPO) anggota sipil bersenjata pimpinan Ali Ahmad alias Ali Kalora di kabupaten Poso.

Perburuan 16 DPO ini setelah dua orang menyerahkan diri kepada kepolisian dari 18 orang menjadi DPO.

” Sekarang yang masih berada di atas gunung berdasarkan analisa dan data kita miliki sekitar 16 orang,” kata Kapolda Sulteng Irjen Pol. Syafril Nursal setibanya dari Poso di bandara Mutiara Sis al-jufri Jumat (20/3).

Ia mengatakan, sebelumnya 10 DPO tersisa namun baru bergabung 8 orang semuanya berasal dari Poso usianya dibawah 20 tahun dan dua orang baru saja menyerahkan diri

Syafril Nursal mengatakan, seperti kita ketahui kepolisian melaksanakan operasi tinombala di Kabupaten Poso.

” Pasukan kita telah mengepung area DPO berada, pada tanggal 16-17 ada dua DPO menyerahkan diri, ” kata Syafril turut didampingi Kabid Humas Polda Kombes.Pol Didik Supranoto dan Kapolres Palu AKBP Moch. Sholeh.

Ia mengatakan, DPO yang menyerahkan diri tersebut inisial Sn alias Tb alias Un alias Un dan Mh alias Tq masing-masing berusia 18 tahun, Tujuan keduanya menyerahkan diri karena merasa tidak kuat, sebab diburu dan dikepung.

” SN bergabung sejak Desember 2019, MH sendiri bergabung Februari 2020 Maret anggota sipil bersenjata keduanya berasal dari kota Poso, ” katanya.

Dia mengatakan peran kedua DPO ini cukup signifikan sebagai perekrut serta pengantar bagi simpatisan ingin bergabung dan pemasok logistik.

” Sekarang mereka dalam proses, ” katanya.

Untuk itu dia, mengimbau kepada para DPO masih berada di hutan dan gunung agar turun dan menyerahkan kepada pihak Kepolisian.

” agar kita bisa mengakhiri Operasi Tinombala dengan baik, agar bisa membangun negara ini dengan baik, bersama-sama,” ujarnya.

Ia menyebut jika para DPO tidak menyerahkan diri maka pihaknya, akan terus operasi sampai semuanya tertangkap.

Dia mengatakan, Sulawesi Tengah memiliki sumber daya alam sangat kaya, alangkah tidak baiknya sumber daya alam melimpah ini investor tidak mau berinvestasi sebab ada teroris.

” Untuk DPO berada di gunung agar tidak meresahkan masyarakat dan turun menyerahkan diri,” ujarnya. [Revol]

About rajawalipost

Check Also

Desa Lembantongoa Dihantam Gempa Sejumlah Rumah Rusak

SIGI – Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diguncang gempa bumi berkekuatan 5.3 skala …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *