
PARIMO,Rajawalipost – Forum Komunikasi Pecinta Alam Pantai Timur (FKPAPT) Kabupaten Parigi Moutong, bekerjasama Dengan Kementerian Lingkungan Hidup lewat Balai Pengelolaan Daerah Alira Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Sulawesi Tengah. Tetapkan pesisir Desa Martasari, Kecamatan Parigi, untuk program padat karya penanaman 33 ribu bibit di atas luas lahan kurang lebih 10 Ha. pada Minggu (18/10) kegiatannya sudah dimulakan.
Program padat karya tersebut mendapat respon positif dari Pemerintah Daerah dan Desa, bahkan dalam aksi menanam melibatkan kelompok masyarakat posisir setempat serta lembaga jaringan FKPAPT.
Ketua FKPAPT Didit Trianto mengatakan, kegiatan ini merupakan program Pemerintah Pusat bagian dari metigasi bencana diwilayah dipesisir.
“Kegiatan tersebut adalah merupakan bagian dari metigasi bencana dipesisir teluk tomini “, ungkapnya.
Ia menambahkan, dampak lain yang ditimbulkan Magrove ketika sudah tumbuh besar, dapat bernilai ekonomi bagi masyrakat.
“Ketika Magrove ditanam sudah besar, maka dengan sendirinya kepiting bakau datang, kemudian menjadi tempat berlindungnya ikan-ikan”,tuturnya
Sementara Koordinator program padat karya Agung menyebutkan, hingga kini progres pekerjaan sudah mencapai 15% dari cakupan target 100%.
“Item pekerjaan fisik seperti penyediaan bibit, ajir dan pemecah ombak sebagian bahan bakunya sudah tersedia. Bahkan kemaren propagul sudah ditanam sebanyak 5000 ribu batang”, sebut Ketua KPA Santana.
Harapannya, agar semua masyarakat pesisir bisa memelihara dan terus menjaga kelestarian lingkungannya, demi kelangsung hidup kedepannya.
“Kami berharap agar semua masyarakat pesisir bisa menjaga dan memelihara kelestarian magrove di wilayahnya masing-masing” ,Harapnya. (MAIN)