PENUNJUKAN WELLY ISMAIL SEBAGAI KASEK BAWASLU BANGGAI KEMBALI DIPERTANYAKAN

 

BANGGAI, Rajawalipost – Penunjukan Welly Ismail yang juga mantan ketua Bawaslu Banggai oleh bupati Banggai sebagai kepala sekretariat (Kasek) Bawaslu Banggai kembali dipertanyakan. Kali ini penolakan datang dari Febriansyah, Plt direktur Lembaga Pengawas Etik Penyelenggara Pemilu Sulawesi Tengah (LPEGAST).

Pasalnya kata Ancha -sapaan akrab- Febriansyah, Welly yang pernah di DKPP dan difatwakan dengan surat DKPP tetapi oleh bupati Banggai kembali mengusulkan nama Welly terkesan ada desain dan skenario besar. “Sangat jelas ada motif ikarena apapun alasannya tidak ada alasan orang yang sudah melanggar etik yang diputuskan final dan mengikat kembali’duduk dan diusulkan pada tempat yang sama. Ini sangat keliru, sudsh tidak ada orang lain? sudah krisis SDMkah Banggai pak bupati?” kata Ancha yang juga aktivis Nuhon ini ambil tepuk jidat.

Ancha yang ditemui media ini di salah satu Warkop di kota Palu, Sabtu (15/11/2022) menjelaskan, dengan alasan adanya kekosongan pada posisi kasek seharusnya bupati jangan membuat polemik lagi yang akan membuat gaduh suasana. “Jelas kok sudah di tolak mau diusulkan lagi,” tutur Ancha sembari mempertanyakan strategi apa lagi yang akan di bupati melakukan lob- lobi ke propinsi dan ke DKPP..

Lebih jauh dijelaskan Ancha, posisi komisioner Bawaslu dan DKPP sudah baru lantas ada celah mau buat pembatalan. “Putusan DKPP putusan fatwa dan persekjend bawaslu, wah hebat sekali,” tutur Ancha.

Olehnya urai Ancha, LPEGAST akan menentang karena kalau sampai DKPP dengan segala alasannya yang katanya ada salah prosedur dalam keputusan DKPP yang lalu, lantas mau di cabut, sudah tidak dipercaya orang tidak percaya dengan DKPP. la menduga,
ada skenario dibalik itu. Analisanya DKPP akan diperlemah oleh oligarki dan mestinya Bupati mengusulkan lebih dari satu nama. “Alasan apa kok cuma satu nama. Saya rasa ada skenario dari kabupaten, lobi ke propinsi dan ke DKPP. Ada apa ini oligarki kekuasaan main?” kata Ancha bernada emosi.

Jika hal ini terus dipaksakan urai Ancha, akan menghancurkan lembaga itu. ” Kok orang yang sudah cacat di Bawaslu masih dipaksakan?
Kalau di pemerintahan bolehlah di mutasi tapi kalau di bawaslu ada aturan mainnya, jangan karena kekuatan dan kekuasaan mau menghalalkan semuanya.
Kami minta bupati memahimi hal itu. Bawaslu propinsi juga jangan gaminglah buat solusinya. Berikan solusi 3 nama biar yang tentukan sekjen dan Korsek Bawaslu Sulteng baru fair. DKPP yang baru jangan lantas mengubah keputusan bilang salah memutuskan,” tandas Ancha sembari menambahkan bahwa secara kelembagaan, pihaknya akan menyurat ke Korsek dan sekjen Bawaslu pusat tembusan DKPP.

Sekadar diketahui, penunjukan Welly Ismail sebagai Korsek Bawaslu, tertuang dalam surat Bupati Banggai bernomor 800/2839/BKPSDM, yang ditandatangani Amirudin pada tanggal 12 Oktober 2022.

Welly Ismail diketahui merupakan mantan Ketua Bawaslu Banggai. Namun, Ia diberhentikan DKPP karena sebagai PNS, dianggap tidak memenuhi salah satu persyaratan, yakni izin dari atasan dalam hal ini Bupati Banggai. (#)

About rajawalipost

Check Also

Ribuan Warga Lalombi 27November pastikan coblos AnwarReny

RajawaliPost, Donggala – Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024, Dr. Anwar Hafid, M.Si., di hadapan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *