PARIMO,Rajawalipost.com – Kejaksaan Negeri Parigi Moutong (parimo) bekerjasama Pemda Parimo melalui Dinas Kesehatan jadwalkan deteksi Dini kanker serviks dan kanker payudara selama satu hari secara gratis dilangsungkan di 23 Puskesmas Se-Kabupaten Parimo,Selasa,10/10/2017.
Kepala Kejaksaan Negeri Parigi Moutong Jurist P Sitepu, SH. MH. beserta jajaran IAD Daerah Parimo saat akan melakukan kunjungan ke seluruh Puskesmas mengakui jika Deteksi Dini Kanker Serviks (KS) dan Kanker Payudara (KP) yang dilaksanakan di seluruh Puskesmas se Kab Parigi Moutong merupakan inisiatif dan petunjuk dari Pimpinan di Kejaksaan Agung R.I. dan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah dalam hal ini Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Pusat dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Sulawesi Tengah agar Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Daerah Parigi Moutong mengadakan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kab Parimo dalam hal ini oleh Dinas Kesehatan untuk pelaksanaannya.
Dalam sambutannya di hadapan sejumlah ibu-ibu yang akan mengikuti program tersebut menjelaskan bahwa Penyakit Kanker Serviks dan Kanker Payudara saat ini menjadi momok yang sangat menakutkan bagi kaum perempuan.
“Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi,untuk itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat).
Kanker payudara adalah penyakit yang terjadi akibat ketidaknormalan pertumbuhan sel pada jaringan payudara sehingga berubah menjadi ganas Sel ini umumnya berada pada saluran atau lobula di dalam payudara yang kemungkinan akan menyebar ke jaringan atau organ sekitar dan bahkan hingga ke bagian tubuh lain.
Sebagian besar kanker diklasifikasikan sesuai dengan awal tumbuh kanker, bahkan jika lokasi pertumbuhan kanker sudah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Seperti misalnya pertumbuhan sel yang abnormal di daerah paru-paru atau bagian sekitar masih disebut sebagai kanker payudara, meski lokasinya tidak spesifik sesuai namanya”.ungkap suami dr.Liawaty Tarigan saat ini bertugas pada Dinas kesehatan Bandung.
Lanjut kajari bahwa Perempuan merupakan kekuatan didalam rumah tangga dan penunjang karir suami dalam berkinerja yang baik.
“Perempuan adalah salah satu kekuatan didalam rumah tangga dan penunjang karir suami dalam berkinerja yang baik. Bila terdampak penyakit kanker serviks ataupun kanker payudara, maka lumpuh kekuatan rumah tangga. Marilah kita melakukan deteksi dini untuk wujudkan Wanita Indonesia khususnya Wanita se Kab Parimo bebas kanker serviks dan payudara”. Harapnya.
Dalam kegiatan ini para wanita yang memeriksakan IVA sebanyak 660 orang,dan Kanker Payudara sebanyak 668 Orang Se-Kabupaten Parimo. (Prokyantubagus)