PARIMO,Rajawalipost.com – Pasar Bolano Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah dibangun dengan anggaran 1,4 milyar bersumber dari dana DAK tahun anggaran 2016 telah rampung dikerjakan beberapa bulan lalu,namun hingga saat ini para pedagang belum dapat menempati pasar tersebut.
Ini bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Parimo pembangunan usai di laksanakan pekerjaannya namun tidak di fungsikan sesuai peruntukan pembangunan tersebut.
“Bagaimana Kita mau jualan di dalam pasar baru,sementara jalan menuju lokasi masih rusak begitu,kemudian bangunannya belum cukup untuk di tempati pedagang jualan”. Keluh salah seorang pedagang di temui di pasar bolano belum lama ini.
Hal ini mengundang perhatian serius salah seorang Tokoh Pemerhati Kabupaten Parimo,Bobby Lapot .

”Sangat disayangkan jika pasar dibangun dengan nilai anggaran cukup besar seperti ini tidak segera dimanfaatkan,dikhawatirkan berkembang opini di masyarakat bahwa pembangunan pasar tersebut tidak melalui perencanaan yang matang,yang penting bisa menciptakan program kerja yang dapat menguntungkan pihak-pihak tertentu,contohnya pasar Tinombo dibangun bersamaan dengan pasar bolano sampai saat ini juga belum selesai di kerjakan,soal uangnya sudah di cair kan 100% atau belum oleh pihak dinas,saya belum tau,namun pelaksanaan pembangunan tersebut terkesan terbengkalai”. Ungkapnya
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Haris, SE ditemui beberapa waktu lalu ditemui diruangannya mengatakan,Hali ini disebabkan akses jalan belum selesai di kerjakan oleh dinas Pekerjaan Umum,sehingga pasar tersebut belum dapat digunakan,jika ada alasan bangunan atau los yang belum cukup untuk para pedagang, ya diharap untuk bersabar,kami akan mengajukan anggaran penambahan pembangunannya di tahun 2018 nanti”.Janji Kabid,dihadapan Sekretaris Dinas Perindag Ir.Oni Desianto saat itu berada di ruangannya.
Kepada Dinas terkait diminta untuk segera mengupayakan penggunaan pasar tersebut agar dapat difungsikan sesuai peruntukannya. (REVOL-RI)