Reny Lamadjido meyakinkan warga Lore bahwa mereka bisa berobat Gratis hanya dengan menggunakan KTP

BERITA0 Dilihat

RajawaliPost – Pada kampanye dialogis pasangan calon Gubernur Sulteng nomor urut 2, Anwar-Reny, kembali mengadakan kampanye terbatas di Desa Watutau, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso.

Kehadiran pasangan BERANI, Anwar-Reny, disambut oleh Ketua Panitia, Ibu Mercy, yang merupakan anggota Partai Demokrat Kabupaten Poso. Ia menegaskan kepada warga Watutau bahwa pasangan BERANI bukan pasangan calon yang baru belajar, melainkan pasangan yang sudah berpengalaman dan memiliki prestasi dalam pemerintahan. Ketua Lembaga Adat Fransroro dari Lore Peore juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran pasangan BERANI di tengah-tengah masyarakat Desa Watutau.

Dalam kampanye terbatas tersebut, Reny Lamadjido mengungkapkan bahwa Kecamatan Lore Peore bukanlah tempat asing baginya karena ia pernah bertugas di Dinas Kesehatan Sulteng. Reny menjabarkan program unggulan 9 BERANI kepada masyarakat Desa Watutau, termasuk BERANI Sehat Cerdas, BERANI Sehat, dan BERANI Lapangan Kerja. “Soal program BERANI, jangan diragukan. Masyarakat yang ingin berobat cukup menunjukkan KTP, dan untuk program BERANI Cerdas, warga tidak perlu khawatir soal biaya sekolah anak di tingkat SMA, karena pemerintah akan menanggung biaya SPP,” ujar Reny.

Reny juga menyinggung kendala infrastruktur, sinyal, listrik, gaji pegawai sara, serta keluhan petani terkait ketersediaan pupuk. Semua persoalan tersebut dijawab melalui 9 program unggulan BERANI. “Program BERANI Lancar telah merencanakan pembangunan seribu kilometer tol desa, dan tentunya perbaikan jalan di Kecamatan Lore Peore akan menjadi prioritas,” tegas Reny.

Didampingi oleh Ketua Tim Koalisi BERANI, Ronald, Reny Lamadjido menyempatkan diri menghibur warga Desa Watutau setelah menyampaikan orasinya. Di akhir orasi, Reny mengingatkan warga untuk tidak tergoda oleh sogokan politik uang, politik identitas, maupun politik fitnah.

Reny Lamadjido juga menjelaskan tata cara pencoblosan pada tanggal 27 November agar warga tidak salah memilih. “Di dalam bilik, buka nomor satu, tusuk nomor dua, tutup nomor tiga, lalu masukkan ke kotak suara,” jelas Reny di hadapan ratusan warga Watutau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *