FUI Sulteng Stop Penindasan Muslim Uighur

BERITA, PALU0 Dilihat

PALU,Rajawalipost.com – Ratusan kaum muslim dan muslimat Kota Palu dan sekitarnya bersama ormasnya tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) Sulawesi Tengah melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulteng Jalan Sam Ratulangi Jumat (20/12).

Mereka melakukan unras sebagai rasa empati terhadap penindasan dan pembantaian kaum muslim Uighur pemerintah China.

Dengan membawa spanduk dan poster berbagai tulisan mengecam atas pembantai kaum muslim bukan hanya etnis Uighur tapi kaum muslim belahan dunia lainya.

Usai melakukan orasi depan kantor DPRD Sulteng, masa aksi lalu masuk ke dalam halaman kantor DPRD Sulteng dan diterima anggota DPRD Sulteng dari fraksi PKB Zainal Daud dan Fraksi PKS Wiwik Jamiatul.

Ketua FUI Sulteng, Ustad Hartono, yang dipersoalkan kemanusian dan umat Islam diberbagai belahan dunia terus mendapat diskriminasi, pembantaian, intimidasi, bahkan dibatasi beribadah.

” Tapi yang dituduh teroris dan radikal umat Islam, ini yang aneh, ” katanya berapi-api disambut pekik takbir masa aksi Allah Akbar.!

Dimana-mana katanya, sambut menyambut bahwa teroris dan radikal Islam. Ia bahkan mempertanyakan aksi bom bunuh diri dibeberapa tempat siapa sebenarnya dan sejauh mana pengusutannya.

” Sehingga umat Islam ini untuk beribadah saja harus diawasi dan dicurigai, ” katanya.

Ia mengatakan, kalau ada dicurigai perbuatan pak Hartono, konten , narasi atau diksi disampaikan mengancam Negara kepada kami, supaya dirubah.

” Bukan dikuntit, diinteli kemana lagi mengisi ceramah,” bahkan taklim dianggap ciri-ciri teroris, ” kesalnya.

Jadi kami perjuangkan, kata dia, bagaimana kaum muslim di Uighur dan belahan dunia lainya mendapatkan haknya.

” ada dua saja tidak membela kepentingan kaum muslim yang tertindas di belahan Negara lainya, yakni pasukan nasi bungkus dan pemegang kunci surga, ” ujarnya.

Usai berorasi lalu dilakukan penandatanganan petisi anggota DPRD Provinsi Wiwik Jamiatul dan Zainal Daud, sebelum ditandatangan lebih dulu dibacakan.

Dalam petisi tersebut ada 10 poin penting didalamnya diantaranya, Di Ughyur patut diduaga terjadi pelanggaran HAM luar biasa, beberapa Negara melalui PBB meminta pemerintah China agar membebaskan penahanan massal kepada etnik Uighur.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Zainal Daud bersama rekan lainya menyatakan sikap diantaranya, agar pemerintah China menghentikan semua pelanggaran HAM, khususnya Uighur, memberikan kebebasan beribadah bagi umat Islam.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *